JAKARTA — Ketua Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Prof KH Ahmad Satori Ismail mengatakan, materi dalam kajian agama perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Jika berhadapan dengan kalangan pembisnis yang materialis, maka bahasan mengenai masalah spiritual perlu diberikan agar lebih seimbang.
Berbeda dengan masjid yang didominasi jamaah yang bekerja sebagai pedagang, maka perlu disampaikan materi mengenai kejujuran dan keberkahan dagang. Khutbah, atau kajian agama, kata Kiai Satori sejatinya bertujuan untuk menyerukan kebenaran, dan menjauhi kemaksiatan.
“Disesuaikan dengan siatuasi dan kondisi saja. Karena Khutbah itu bertujuan untuk amar makruf dan nahi mungkar,” kata Kiai Satori saat dihubungi Republika.co.id, Senin (18/2).
Namun, mengingat durasi ceramah atau khutbah yang tidak panjang, Kiai Satori menyarankan agar para da’i dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Salah satunya dengan menyampaikan masalah-masalah pokok yang mendorong jamaah untuk mencari lagi mengenai topik tersebut.
“Tentunya yang disampaikan adalah masalah-masalah pokok yang mendorong audiens untuk mencari lagi, untuk memahami, bahkan untuk mendalami masalah yang disampaikan,” kata dia.
Sumber: ROL