Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dai Indonesia (PP IKADI), K.H. Dr. Ahmad Kusyairi Suhail, M.A. mengikuti Forum Perdamaian Dunia atau World Peace Forum IX pada 9-11 November 2025 di Jakarta. Acara yang digelar oleh Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) pimpinan Prof. Dr. Din Syamsudin ini dihadiri oleh
berbagai kalangan, mulai dari para pembuat kebijakan, aktivis, cendekiawan dari berbagai negara, tokoh agama, hingga pemimpin politik.
Menurut Dr. Kusyairi yang juga dosen Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, WPF IX ini membahas banyak isu global seperti kegagalan nilai-nilai Barat untuk mengatasi pelbagai masalah kemanusiaan global. Karena dalam 100 tahun belakangan, dominasi Barat tak kunjung menghadirkan stabilitas dan perdamaian di tengah dunia.
Pertemuan berskala global ini menyoroti, bahwa hal ini terjadi karena Barat selalu menerapkan standar ganda. Misalkan dalam penegakan hak asasi manusia (HAM). Barat meminta negara-negara Muslim, Dunia Ketiga, dan korban kolonial untuk menegakan HAM.
Mitra Barat sendiri sering melanggar hak asasi manusia. Kita bisa melihat apa yang terjadi di Timur Tengah, seperti di Libya, di Afganistan, di Irak dan lain-lain, khsususnya tindakan genosida yang terjadi di Palestina belakangan ini merupakan fakta. Amerika Serikat (AS) kerap menyatakan pihaknya memprakarsai perdamaian dunia. Namun, AS justru sangat sering menerapkan standar ganda. Seolah-olah tampil sebagai pihak yang netral, padahal sebetulnya berpihak.
Pemimpin Pondok Pesantren Yapidh Bekasi ini menegaskan, bahwa mencapai perdamaian dunia, itu tidak bisa dilakukan satu pihak saja, melainkan harus ada sinergi dan kolaborasi dengan pihak-pihak lain, dan Islam mengajarkan untuk membangun ta’aruf (saling mengenal) sebagaimana Q.S. Al Hujuraat (49) ayat 13 dan ta’awun (saling bahu membahu dan membantu) seperti dalam Q.S. Al Maidah (5) ayat 2, untuk memakmurkan bumi dan membangun peradaban dan perdamaian dunia. Di sinilah terlihat urgensi WPF IX ini.
Acara seremoni pembukaan dilakukan di gedung DPR/MPR dihadiri pimpinan DPR, MPR dan DPD RI dan para peserta dijamu makan oleh Ketua DPD RI, H. Sultan Bachtiar Najamuddin, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., Gubernur Jakarta, Dr. Ir. Pramono Anung, M.M dan Menteri Agama, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. yang sekaligus menutup secara resmi WPF IX.
WPF IX yang pertemuan berskala global ini mengangkat tema “Considering Wasatiyyat Islam and Tionghua for Global Collaboration.”







