Mengenal Jurus-Jurus Setan dan Benteng Pertahanan Muslim
Oleh: Dr. Ahmad Kusyairi Suhail, MA
(Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia / IKADI)
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barang siapa mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan mungkar.” (QS An-Nur: 21)
Sahabat Nabi Hudzaifah ibnul Yaman radhiyallahu ‘anhu pernah berkata: “Orang-orang sibuk bertanya kepada Nabi tentang kebaikan, tapi aku justru bertanya tentang keburukan. Kenapa? Sebagai antisipasi, khawatir aku jatuh ke dalamnya.” Inilah esensi pentingnya memahami trik dan jurus setan dalam menggoda manusia.
Setan: Musuh Nyata yang Perlu Dijadikan Musuh
Allah berfirman:
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
“Sesungguhnya setan itu musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS Fathir: 6)
Penekanan “jadikanlah ia musuh” mengisyaratkan bahwa sekadar mengetahui saja tidak cukup. Banyak yang paham setan adalah musuh, namun dalam praktiknya justru mengikuti dan membelanya.
Profil dan Strategi Setan
Setan tidak hanya dari jin, tapi juga manusia. Allah berfirman:
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi setiap nabi musuh yang berupa setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” (QS Al-An’am: 112)
Mereka bekerja dengan cepat dan misterius (wahyu), menggunakan kata-kata indah (zukhruful qaul) untuk menipu.
Tahapan dan Jurus Setan dalam Menyesatkan
Berdasarkan penjelasan Imam Ibnul Qayyim, setan memiliki tahapan dalam menjerat manusia:
- Mengajak kepada Kekufuran dan Kesyririkan
Dalam Hadis Qudsi riwayat Muslim, Allah berfirman:
إِنِّي خَلَقْتُ عِبَادِي حُنَفَاءَ فَجَاءَتْهُمُ الشَّيَاطِينُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِينِهِمْ وَحَرَّمَتْ عَلَيْهِمْ مَا أَحْلَلْتُ لَهُمْ
“Sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan lurus (hanif). Kemudian datanglah setan-setan yang menyesatkan mereka dari agama mereka, dan mengharamkan atas mereka apa yang Aku halalkan.”
Termasuk dalam jurus ini adalah memunculkan bid’ah yang disepakati kesesatannya.
- Mengajak kepada Dosa Besar
Rasulullah ﷺ bersabda:
أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ؟ قُلْنَا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: الإِشْرَاكُ بِاللَّهِ، وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ…
“Maukah kuberitahukan kepada kalian tentang dosa-dosa besar yang paling besar? Kami menjawab: Tentu, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua…” (HR Bukhari-Muslim)
- Mengajak kepada Dosa Kecil yang Dilakukan Kontinu
Rasulullah ﷺ mengingatkan:
إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ، فَإِنَّمَا مَثَلُ مُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ كَمَثَلِ قَوْمٍ نَزَلُوا بِبَطْنِ وَادٍ…
“Hati-hatilah kalian terhadap dosa-dosa kecil, karena perumpamaan dosa-dosa kecil seperti suatu kaum yang singgah di dasar lembah…” (HR Ahmad)
Dosa kecil yang dilakukan terus-menerus dan diremehkan dapat menghancurkan seperti api memakan kayu bakar.
- Menyibukkan dengan Hal Mubah Berlebihan
Setan menyibukkan manusia dengan perkara mubah hingga melalaikan kewajiban. Makan, minum, tidur, dan gadget yang asalnya mubah bisa menjadi jerat ketika berlebihan. - Mengacaukan Skala Prioritas
Setan membuat manusia sibuk dengan amalan sunnah tapi meninggalkan yang wajib, atau melakukan yang baik tapi meninggalkan yang lebih baik (fiqhul awlawiyat).
Benteng Pertahanan dari Godaan Setan
Rasulullah ﷺ mengajarkan berbagai perlindungan:
- Membaca mu’awwidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas) pagi dan petang
- Berdzikir sebelum tidur dan bangun tidur
- Memperbanyak ibadah untuk memperkuat imunitas spiritual
Kisah Umar bin Khattab dan Pelajaran Penting
Riwayat tentang setan yang menghindar dari Umar bin Khattab tidak menafikan bahwa setiap manusia tetap menjadi target godaan setan. Bahkan Nabi ﷺ pun diganggu setan, namun beliau telah diantisipasi dan dijaga oleh Allah. Kisah ini justru mengajarkan bahwa dengan ketakwaan yang kuat, seorang muslim dapat membuat setan “takut” dan mengurangi pengaruhnya.
Marilah kita senantiasa waspada dan membentengi diri dengan keimanan yang kokoh. Semoga Allah melindungi kita semua dari segala bentuk godaan setan yang terkutuk.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.” (QS Ali ‘Imran: 8)
Amin, ya Rabbal ‘alamin .
