Dibuat Tanggal 18-04-2016
Judul: TEGAR MENGHADAPI BADAI UJIAN
Penulis : Abu Al-Hamid Al- Bilali
Cover : Art Carton 230 gr
Isi : Book Paper 57,5 gr
Ukuran buku : 19 x 13 cm
Tebal : 50 hal
Harga Jual Rp. 12.000,-
Pemesanan hub: Tlp : (021) 849 00935, Fax (021) 849 78903 Hp. 0816 952281 . 0853 306464 04 (WA). 08788 6992 756 (WA)
Pembayaran via Bank Muamalat : an. Hadi Susanto norek 121 003 9499
Kehidupan manusia di dunia ini tidak akan terlepas dari ujian karena ujian adalah sunnatullah sebagaimana yang ditegaskan dalam firman-Nya ”Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan “Kami telah beriman” sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yg benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yg dusta.”(al-Ankabut : 2-3)
Hati sering terguncang ketika terjadi berbagai bencana, musibah, dan ujian yang besar yang menimpa individu dan negeri. Kemudian hati pun seolah berpindah ke tenggorokan dan menduga macam-macam dugaan kepada Allah SWT ketika usaha-usaha manusiawi itu berguguran satu persatu tanpa memberikan solusi apapun yang diinginkan oleh manusia.
Jiwapun terguncang dan meradang menghadapi kenyataan takdir khususnya ketika lalai dalam bergantung kepada Allah SWT pada saat bergolaknya perasaan dan kerasnya laju musibah sementara orang tergesa-gesa ingin segera keluar darinya. Dan tidak ada yang mampu bertahan di tengah badai musibah tersebut kecuali orang-orang yang dipenuhi jiwanya dengan ketenangan.
Dengan demikian alangkah butuhnya seorang muslim kepada ketenangan yang dapat menentramkan hatinya dan tegar menghadapi musibah-musibah tersebut dengan pikiran yang jernih dari berbagai noda perasaan yang mengotori kebeningannya dan virus kekufuran yang mengeluarkannya dari lingkup iman.
Ketenangan pada prinsipnya adalah ketentraman, kestabilan. Ketenangan yang diletakkan oleh Allah SWT di dalam hati seorang hamba ketika terjadi guncangan disebabkan kepanikan dan rasa takut sehingga tidak lagi merasa gentar dan mengeluh pada saat musibah dan bencana menimpa, bahkan sebaliknya menambah iman dan keyakinan bertambah kuat.