BAZNAS Gelar Konferensi Internasional Zakat 2018 di UGM

by admin

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggelar Konferensi Internasional Zakat atau International Conference of Zakat (ICONZ) 2018 pada 15 hingga 16 November 2018 dengan mengangkat tema “Zakat for Development of Digital Finance”. Konferensi ini mendiskusikan bagaimana pengaruh ekonomi digital terhadap perkembangan zakat.

Konferensi yang terselenggara atas kerja sama antara Pusat Kajian Strategis BAZNAS (Puskas BAZNAS) dan Pusat Kajian Ekonomika dan Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (PKEBS FEB UGM) ini diselenggarakan di Auditorium Learning Center FEB UGM. Menghadirkan berbagai narasumber yang terdiri dari peneliti, praktisi, otoritas zakat, maupun stakeholder zakat lainnya.

Ketua BAZNAS, Prof. Bambang Sudibyo, mengatakan, BAZNAS telah mengembangkan berbagaimacam program pemberdayaan zakat dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang di era digital seperti sekarang ini. Hal tersebut ditujukan agar lebih mendekatkan kepada para muzakki dalam penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS).

“BAZNAS memanfaatkan teknologi yang ada dalam memudahkan para muzakki menunaikan kewajibannya. Dari program-program zakat digital yang dimiliki BAZNAS, masyarakat dari semua kalangan begitu mudah menunaikan zakat, infak, sedekahnya, terutama para generasi milenial,” katanya.

Ia menambahkan, penggunaan digital finance membuat operasional pengelelolaan zakat menjadi lebih efisien karena adanya pengurangan biaya transaksi. Selain itu, penggunaan teknologi digital juga dapat meningkatkan transparansi lembaga zakat. Beliau juga mengharapkan dengan terselenggaranya acara ini dapat mendorong perkembangan zakat di Indonesia pada khususnya dan perkembangan zakat di dunia dalam era digital ini.

Direktur Puskas BAZNAS, Irfan Syauqi Beik mengatakan, dalam memudahkan masyarakat, BAZNAS juga bekerjasama dengan berbagai e-commerce yang sering digunakan masyarakat dalam bertransaksi. BAZNAS juga tengah fokus mengembangkan teknologi layanan zakat berbasis artificial intelligence (AI).

Pengembangan layanan dengan memanfaatkan teknologi yang dilakukan BAZNAS beberapa diantaranya adalah, aplikasi muzakki corner, BAZNAS juga telah mengembangkan artificial intelligence (AI) yang dinamakan ZAKI yang dapat diakses melalui aplikasi LINE. “Selain itu, kemudahan layanan zakat yang dilakukan BAZNAS adalah bekerjasama dengan mitra platfrom crowdfunding kitabisa.com, ada pula inovasi lainnya yang telah dibuat oleh BAZNAS yaitu voice-command zakat service yang disebut Lena dan dapat diunduh di playstore, dan sebagainya,” katanya.

International Conference of Zakat (ICONZ) 2018 terbagi menjadi dua plenary dengan menghadirkan berbagaimacam pembicara, pada hari pertama adalah Umar Munshi dan Urip Budiarto yang masing-masing dari digital crowdfunding EthisCrowd dan Kitabisa.com, Umi Waheeda selaku co-founder Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School yang telah menerapkan digital finance dalam pengelolaan yayasannya, Fahmi Ridho dari kalangan ahli IT, serta Eko Suwardi, Ph.D selaku Dekan FEB UGM.

Sesi plenary hari kedua menghadirkan wakil ketua BAZNAS, Dr. Zainulbahar Noor, chairman lembaga zakat Nigeria, Lawal Muhammad Maidoki, akademisi zakat dari Malaysia, Prof. Abdul Ghaffar Ismail, serta perwakilan dari Direktorat Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Financial Technology OJK yang mendiskusikan tentang keuangan sosial Islam di era disruptive seperti sekarang ini. Pada hari kedua ini juga terdapat kuliah tamu dengan Dr. Elsiddeg Ahmed Abdelrahim Elgezoly dari Sudan dan Prof. Dr. KH. Ahmad Satori Ismail selaku Anggota BAZNAS.

Ketua BAZNAS, Prof. Dr. Bambang Sudibyo juga dijadwalkan hadir sebagai keynote speaker dalam konferensi tersebut. Tak hanya itu, 23 paper mengenai zakat dan keuangan digital yang dipresentasikan dalam sesi paralel acara ini.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan lembaga zakat dari berbagai daerah, akademisi, maupun masyarakat umum yang tertarik dengan isu perkembangan teknologi digital dalam pengelolaan zakat.

Sumber: baznas.go.id

You may also like